Ready Mix adalah Beton siap pakai yang diproduksi di pabrik, sesuai dengan campuran yang dirancang. Pabrik menggabungkan jumlah yang tepat dari batuan, pasir, air dan semen bersama-sama, yang memungkinkan campuran beton khusus dikembangkan dan diterapkan di lokasi konstruksi. Pabrik ready-mix pertama dibangun pada tahun 1930an, namun industri ini tidak mulai berkembang secara signifikan sampai tahun 1960an, dan terus tumbuh sejak saat itu. Ready Mix sering disukai dibandingkan bahan lainnya karena biaya dan penggunaan yang luas, mulai dari pembangunan kecil hingga pembangunan gedung dan jembatan bertingkat tinggi. Ready Mix memiliki rentang umur yang panjang bila dibandingkan dengan produk lain yang serupa. Ready Mix Ini memiliki rentang hidup rata-rata 30 tahun di bawah area lalu lintas yang tinggi dibandingkan dengan beton aspal 10 sampai 12 tahun dengan lalu lintas yang sama.
Komposisi dan campuran beton
Adukan Beton direncanakan sedemikian rupa sehingga beton yang dihasilkan dapat dengan mudah dikerjakan dengan biaya yang serendah mungkin tentu saja. Beton harus mempunyai workabilitas yang tinggi, memiliki sifat kohesi yang tinggi saat dalam kondisi plastis (belum mengeras), sehingga beton yang dihasilkan cukup kuat dan tahan lama. Adukan (campuran) beton harus mempertimbangkan lingkungan di mana beton tersebut akan berdiri, misalnya di lingkungan tepi laut, atau beban-beban yang berat, atau kondisi cuaca yang ekstrim.
Proporsional
Semen
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus.
Air
Sebaliknya, penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat adukan menjadi kohesif, dan mudah dikerjakan (workable)
Rasio Semen dan Air
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio. Jika w/c ratio semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada lingkungan tertentu, rasio air-semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50 tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut.Mutu Beton | Semen (kg) | Pasir (kg) | Kerikil (kg) | Air (liter) | w/c ratio |
K 100 | 247 | 869 | 999 | 215 | 0.87 |
K 125 | 276 | 828 | 1012 | 215 | 0.78 |
K 150 | 299 | 799 | 1017 | 215 | 0.72 |
K 175 | 326 | 760 | 1029 | 215 | 0.66 |
K 200 | 352 | 731 | 1031 | 215 | 0.61 |
K 225 | 371 | 698 | 1047 | 215 | 0.58 |
K 250 | 384 | 692 | 1039 | 215 | 0.56 |
K 275 | 406 | 684 | 1026 | 215 | 0.53 |
K 300 | 413 | 681 | 1021 | 215 | 0.52 |
K 325 | 439 | 670 | 1006 | 215 | 0.49 |
K 350 | 448 | 667 | 1000 | 215 | 0.48 |